Sabtu, 29 Agustus 2009

Tujuh Dosa Windows 7

CALIFORNIA - Free Software Foundation (FSF) mengumumkan kampanye perang terhadap sistem operasi anyar milik Microsoft, Windows 7. FSF menilai Windows 7 sebagai 'pengkhianat' dengan mengambil hak dari pengguna komputer.

Bentuk kampanye perang terhadap Windows 7 ini mereka lakukan dengan membeberkan tujuh 'dosa' sistem operasi milik perusahaan yang dibangun Bill Gates tersebut. Ketujuh dosa tersebut mereka pampang di dalam situs mereka yang beralamat di Windows7Sins.org.

Seperti yang dilansir Computer World, Kamis (28/8/2009), ketujuh dosa Windows 7 yang dimaksud adalah:

1. Meracuni dunia pendidikan;
2. Mengunci pengguna Windows;
3. Menyalahgunakan standar seperti OpenDocument Format (ODF);
4. Meningkatkan perilaku monopolistik;
5. Mengancam keamanan pengguna;
6. Menegakkan Digital Rights Management (DRM) pada hiburan atas permintaan perusahaan yang bersangkutan tentang pembajakan film dan musik, dan
7. Menyerang privasi Anda.

"Jika Microsoft menerapkan penguncian teknologi yang dilaksanakan sepenuhnya akan membuat Microsoft dapat membuat kontrol penuh atas komputer Anda. Bukan tidak mungkin kalau mereka melakukan perbuatan jahat," kata Direktur Eksekutif FSF Peter Brown.

FSF sendiri didirikan pada pertengahan 1980-an oleh aktivis Richard Stallman, FSF berpendapat bahwa perangkat lunak bebas digunakan siapa saja dan kode program merupakan suatu hak moral, yang harus dibuka secara bebas. Tentu apa yang dilakukan Microsoft merupakan suatu pelanggaran yang harus dibenahi. (SDP)

Susetyo Dwi Prihadi - Okezone

read more "Tujuh Dosa Windows 7"

Lagu Kebangsaan Malaysia Juga Milik Indonesia

SOLO - Sepertinya masih banyak karya anak bangsa Indonesia yang diklaim Malaysia. Kali ini lagu kebangsaan Malaysia berjudul "Terang Bulan" dan "Negaraku" diyakini milik Indonesia yang diambil Malaysia.


"Instrumennya sama dan tidak ada yang berbeda, hanya syair lagu berbeda," ujar Konsultan Lokananta Recording, Jaka Irmanta, saat jumpa pers di kantornya di Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/9/2009).

Menurut dia, Lokananta baru mengetahui hal ini setelah menginventarisasi lagu asli Indonesia agar tidak diklaim Malaysia kembali. "Lagu 'Terang Bulan' pertama kali diputar di RRI Jakarta pada tahun 1956, sedangkan Malaysia baru merdeka pada 31 Agustus 1957," tandasnya.

Menanggapi hal ini, pada Senin mendatang atau bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan Malaysia, Lokananta akan mendatangi Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta sekaligus memberikan somasi atas lagu tersebut.

Sementara itu, Kepala Perum Lokananta Surakarta Ruktiningsih membantah jika lagu tersebut merupakan pemberian mantan Presiden Soekarno sebagai hadiah atas kemerdekaan Malaysia. "Tidak ada dokumen penyerahan lagu tersebut," pungkasnya.(hri) (Bramantyo/Trijaya/mbs)

noscadgie.files.wordpress.com
read more "Lagu Kebangsaan Malaysia Juga Milik Indonesia"