Senin, 03 Oktober 2011

Workshop Sinkronisasi Kebijakan Pembangunan Olahraga

A. Latar Belakang

Pembangunan keolahragaan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib mengalokasikan anggaran keolahragaan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Pembangunan keolahragaan didasarkan pada prinsip kesesuaian dan keberlanjutan. Sumber dana pembangunan keolahragaan dapat diperoleh dari: (1) masyarakat melalui berbagai kegiatan berdasarkan ketentuan yang berlaku; (2) kerja sama yang saling menguntungkan; (3) bantuan luar negeri yang tidak mengikat; (4) hasil usaha industri olahraga; dan/atau (5) sumber lainnya yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Secara horizontal, pembangunan olahraga pada kenyataannya melibatkan berbagai pihak, tidak saja Kementerian Olahraga, tetapi juga Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan bahkan Komite Olahraga Nasional. Meski UU No. 3 Tahun 2005 telah ditetapkan, implementasinya masih membutuhkan kesepahaman.
Untuk itu kita merasa terpanggil untuk ikut serta mencari jawaban dan membedah permasalahan tersebut di atas dengan melakukan workshop sinkronisasi kebijakan pembangunan olahraga nasional. Workshop ini diharapkan dapat memberi gambaran tentang arah, peta, tugas dan tanggung jawab dari setiap pemangku kepentingan dalam rangka menjalankan kerangka besar pembangunan keolahragaan nasional.

B. Dasar
Sebagai dasar dalam pemberian bantuan Komnas Penjasor adalah:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 TAHUN 2005 Guru dan Dosen
4. PP no. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
5. Permen Mendiknas Republik Indonesia nomor 22 tahun 2006, tentang Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Surat Keputusan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor: KEP. 0038/MENPORA/IV/2006 yang menjadi titik tekan dan terkait dengan tugas pokok dan fungsi Komnas Penjasor

C. Tujuan
1. Mengkaji persoalan-persoalan terkait dengan tata kelola pembangunan olahraga nasional berdasarkan cross sectional lintas departemen dalam lingkup pemerintahan republik Indonesia.
2. Memperoleh informasi tentang kerangka besar perencanaan dan implementasi pembangunan keolahragaan nasional berdasarkan perspektif para pemangku kepentingan
3. Memperoleh informasi tentang arah, peta, tugas dan tanggung jawab dari setiap pemangku kepentingan dalam rangka menjalankan kerangka besar pembangunan keolahragaan nasional.
4. Memperoleh informasi tentang keterkaitan implementasi pembangunan olehraga dengan kebijakan pembagnunan keolahragaan
5. Tersusunnya masukan rumusan sinkronisasi kebijakan pembangunan olahraga nasional.

D. Sasaran
Adapun sasaran dalam kegiatan tersebut adalah bertemunya Tokoh-tokoh olahraga yang membidangi pendidikan jasmani dan olahraga; Pengurus Komnas Penjasor; Pejabat struktural yang membidangi penjasor antar departemen di lingkungan pemerintahan republik Indonesia (Kementerian Olahraga, Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan Komite Olahraga Nasional.); Pendidikan Tinggi bidang Keolahragaan; BSNP, Wadah Profesi Tenaga Keolahragaan seperti:ISEI, IDI, PERSAHI; ISORI.


E. Hasil yang diharapkan
1. diperolehnya informasi tentang kerangka besar pembangunan keolahragaan nasional berdasarkan perspektif para pemangku kepentingan
2. Diperolehnya informasi tentang arah, peta, tugas dan tanggung jawab dari setiap pemangku kepentingan dalam rangka menjalankan kerangka besar pembangunan keolahragaan nasional.
3. Tersusunnya masukan rumusan sinkronisasi kebijakan pembangunan olahraga nasional yang mengakomodir berbagai kepentingan antar departemen
4. RUMUSAN MENGENAI PRINSIP-PRINSIP ENGEMBANGAN KEBIJAKAN

F. Waktu dan Tempat
Waktu :
Tempat: Jakarta.
G. NAMA KEGIATAN
“Workshop Sinkronisasi Kebijakan Pembangunan Olahraga”
I. RUANG LINGKUP KEGIATAN
Peserta workshop seluruhnya berjumlah 100 orang
RUANG LINGKUP KEGIATAN
a. Laporan Ketua Panitia Penyelenggara
b. Sambutan Ketua Komnas Penjasor
c. Pengarahan dan sambutan pembukaan Menteri Pemuda dan Olahraga
d. Keynote Speaker Dirjen Dikti Depdiknas
e. Panel diskusi dan curah pendapat sinkronisasi kebijakan pembangunan Olahraga
1) Perwakilan dari Kementerian Olahraga,
2) Perwakilan dari Kementerian Pendidikan,
3) Perwakilan dari Kementerian Agama,
4) Perwakilan dari Kementerian Kesehatan, dan
5) Perwakilan dari Komite Olahraga Nasional
6) Prof. Drs. Toho Cholik Mutohir, Ph.D
7) Prof. Dr. Imam Suyudi, MA
8) Prof. Dr. Rusli Luttan
9) Prof. Dr. Sugiyanto.

L. PENUTUP
Workshop sinkronisasi kebijakan pembangunan olahraga yang melibatkan setiap pemangku jabatan antar departemen yang dilaksanakan oleh Komisi Nasional Pendidikan Jasmani dan Olahraga tahun 2011 ini diharapkan mampu memperoleh hasil yang dapat memberi kontribusi nyata terhadap sinkronisasi kebijakan pembangunan olahraga nasional yang berdampak terhadap makin membaiknya pembangunan olahraga nasional secara nyata.
read more "Workshop Sinkronisasi Kebijakan Pembangunan Olahraga"

Pengkajian Kebijakan Pembudayaan Olahraga

A. Latar Belakang

Seseorang bisa jadi melakukan aktivitas fisik secara teratur setelah dokter menyarankan karena penyakit yang dideritanya terjadi sebagai akibat kurang gerak. Pada umumnya, kesadaran akan hal tersebut baru bangkit setelah sebagian besar masyarakatnya loyo atau terkena berbagai penyakit non infeksi yang disebabkan kurang gerak.
Beberapat temuan yang yang dilakukan oleh Depdiknas terhadap karyawannya pada tahun 2003 dengan 626 responden ternyata 50% dari sampelnya dalam kondisi kurang, demikian juga pada pelajar yang dilakukan Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani pada tahun 2004 terhadap 4481 siswa hasilnya menunjukkan bahwa di atas 50% kesegaran jasmaninya memiliki katagori kurang. Survei Depkes terhadap 668 responden yang berasal daripada beberapa provinsi di Indonesia hasilnya menunjukkan bahwa 73% sampel mempunyai tingkat kebugaran jasmani katagori kurang.
Menteri kesehatan Republik Indonesia, Endang rahayu Sedianingsih mengatakan (kompas, jumat, 19 agustus, 2011 hal 13), angka kematian akibat penyakit tidak menular terus meningkat. Dari 41,7% (1995), naik jadi 49,9% (2001), kemudian 59,5% (2007). Penyakit penyebab tertinggi adalah stroke (15,4%), disusul hipertensi, diabetes, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronis. Penyebabnya, dikatakan, adalah perilaku hidup tidak sehat yang pada tahun 2007 tercatat bahwa 34,7% penduduk usia 15 tahun ke atas merokok tiap hari, 93,6% kurang konsumsi buah dan sayur, 48,2 % kurang aktivitas fisik. Sebagai dampaknya, dikatakan pula bahwa lebih dari 43 juta anak di bawah usia sekolah kelebihan berat badan.
Kondisi diatas mencerminkan pola hidup bangsa Indonesia yang masih memprihatinkan. Pola hidup seseorang hakikatnya merupakan buah pemahamannya akan ancaman sakit yang mungkin dialaminya dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan jika ia sakit serta manfaat yang ditimbulkannya jika ia sehat. Individu dan atau masyarakat yang menyakini akan makna penting kesehatan dan kebugaran tubuhnya diharapkan akan melakukan aktivitas fisik.
Program memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat sudah diluncurkan tahun 1982, termasuk pada institusi pemerintah dan swasta. Bagaimana tingkat keberhasilan dari program tersebut? Sampai sekarang belum ada jawaban yang pasti. Program ini diarahkan untuk melakukan evaluasi terhadap program budaya olahraga yang tercermin dalam partisipasi aktif anggota masyarakat di semua tingkatan dan institusi.
Untuk itu perlua adanya usaha untuk ikut serta mencari jawaban dan membedah pola dan gaya hidup aktif masyarakat dengan melakukan pengkajian kebijakan pembudayaan olahraga di masyarakat.

B. Dasar
Sebagai dasar dalam pemberian bantuan Komnas Penjasor adalah:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 TAHUN 2005 Guru dan Dosen
4. PP no. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
5. Permen Mendiknas Republik Indonesia nomor 22 tahun 2006, tentang Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Surat Keputusan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor: KEP. 0038/MENPORA/IV/2009 yang menjadi titik tekan dan terkait dengan tugas pokok dan fungsi Komnas Penjasor
C. Tujuan
1. Mengkaji berbagai usaha lembaga pemerintah dalam menggerakan masyarakat untuk berolahraga
2. Mengkaji dasar bebagai alasan masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga
3. Mengkaji kaitan gaya hidup aktif masyarakat dengan kebijakan pemerintah
4. Mengkaji kualitas periklaku hidup aktif dan sehat masyarakat

D. Sasaran
Adapun sasaran dalam penelitian ini adalah masyarakat umum yang mewakili lima wilayah di Indonesia yang diambil secara purposive

E. Hasil yang diharapkan
Masukan rekomendasi konsep kebijakan pembudayaan olahraga masyarakat menuju gaya hidup aktif sepanjang hayat.
1. Diperolehnya informasi empirik tentang perilaku hidup aktif dan sehat sepanjang hayat.
2. Diperolehnya informasi tentang keterkaitan kebijakan oalhraga dengan gaya hidup aktif dan sehat masyarakat
3. Terbentuk dan terbinanya jejaring dan program aktifitas gaya hidup aktif sepanjang hayat.
4. Diperolehnya model hipotetik tentang kebijakan pembudayaan olahraga yang siap diujicobakan ke mayarakat.

F. Waktu dan Tempat
Waktu: oktober dan September 2011,
Tempat: ditentukan secara statified berdasarkan strata kondisi wilayah, yaitu katagori maju (), menengah (), dan rendah ().

G. NAMA KEGIATAN
“Pengkajian Kebijakan Pembudayaan Olahraga Masyarakat, Menuju Gaya Hidup Aktif Sepanjang Hayat”

I. PENUTUP
Pengkajian kebijakanan pembudayaan olahraga yang dilaksanakan oleh Komisi Nasional Pendidikan Jasmani dan Olahraga tahun 2011 ini diharapkan mampu mengungkap bukti empiris tentang berbagai upaya implementasi kebijakan pembudayaan olahraga dan dampaknya terhadap gaya hidup aktif masyarakat serta mampu memberi kontribusi nyata terhadap kemajuan pada berbagai dimensi pembangunan olahraga nasional hingga kondisi keolahragaan setahap demi setahap menajdi lebih baik, amiin.
read more "Pengkajian Kebijakan Pembudayaan Olahraga"

Jumat, 29 April 2011

cara membuka ms access 2007

A. MEMBUKA MICROSOFT ACCESS 2007

1. Kliklah tombol Start. Muncul daftar menu Start.
2. Pilihlah All Programs. Muncul daftar menu All Programs
3. Pilih dan kliklah Microsoft Office. Muncul daftar Microsoft Office
4. Pilih dan kliklah Microsoft Access. Muncul jendela Microsoft Access. Lihatlah gambar berikut ini :



B. MEMBUKA LEMBAR KERJA BARU

1. Kliklah menu Blank Database. Lihatlah gambar berikut ini:




2. Ketiklah nama file di kolom File Names. Nama file “tugas acess 2007”.
3. Kliklah tanda kuning di sebelah kolom untuk menentukan tempat penyimpanan file. File disimpan di D, Lalu klik OK . Lihatlah gambar di bawah ini:


4. Kliklah tombol Create, kemudian munculah tampilan berikut ini:



5. Kliklah tombol View, kemudian pilih dan kliklah Design View. Munculah tampilan di bawah ini:



6. Ketiklah nama tabel pada kolom Table Names. Nama tabel “Tabel Harga Sewa VCD”, kemudian klik OK.


7. Isilah kolom Field Name pertama dengan mengetik “NO VCD”, kemudian pada kolom Data Type pilihlah Number dengan Field Size = Double


8. Isilah kolom Field Name kedua dengan mengetik “JUDUL FILM”, kemudian pada kolom Data Type pilihlah Text dengan Field Size = 50
9. Isilah kolom Field Name ketiga dengan mengetik “HARGA VCD”, kemudian pada kolom Data Type pilihlah “Currency” dengan Format = Currency
10. Isilah kolom Field Name keempat dengan mengetik “JENIS FILM”, kemudian pada kolom Data Type pilihlah Text dengan Field Size = 50
read more "cara membuka ms access 2007"

Selasa, 28 September 2010

tugas permainan olahraga

Macam-macam Permainan

PERMAINAN KONSENTRASI.

Permainan kosentrasi terbagi lagi menjadi 2 permainan yaitu :

1. Permainan Menghitung/ Permainan Konsentrasi 1

Tujuan : Untuk melatih dan mengetahui konsentrasi mahasiswa

Cara Permainan :

1. Instruktur memerintahkan kepada seluruh mahasiswa untuk membuat lingkaran dengan cara para mahasiswa memegang tangan temannya masing-masing dan membuat lingkaran.Semua pemain membentuk lingkaran , setelah lingkaran tercipta lalu setiap pemain yang berada pada hitungan ganjil menyebutkan nomor masing-masing dengan posisi diam di tempat. Sedangkan pemain yang berada pada nomor genap menyebutkan angka yang diganti dengan kata “YES” sambil melompat ke depan dari posisi awal. Dalam permainan ini para pemain harus benar-benar berkonsentrasi , karena harus meneruskan nomor dari pemain dari sebelahnya. Apabila pemain tersebut melakukan kesalahan dalam penyebutan nomornya, maka pemain tersebut harus memisahkan diri dari lingkaran pemain dan diberikan sanksi.

2. Permainan Kelompok
Tujuan : untuk melatih konsentrasi dan daya tangkap mahasiswa

Cara Permainan :

Semua mahasiswa membuat lingkaran, lau berlari jogging dilingkaran tersebut, kemudian instruktur memberikan instruksinya untuk seperti (berkelompok 5 orang),kemudian mahasiswa membuat kelompok sesuai yang diberikan dengan waktu secepat mungkin daan tepat.

3. Pembentukan kelompok / Leadership

Tujuan : agar mahasiswa bisa jujur dan cepat mengambil dan memutuskan sesuatu.

Cara permainan :

Mahasiswa masing-masing berkelompok 10 orang, setiap kelompok membuat 1 barisan dan ketuanya di depan setiap barisan ada ketua kelompok, kemudian dari instruktur memberi instruksi seperti (urutkan berat badan dari yang kecil ke yang besar, atau urutkan nomor sepatu dari yang terkecil ke yang besar).mengurutkan dengan waktu yang ditentukan yang tidak tepat waktu diberi hukuman

4. Perepet jengkol

Tujuan : Untuk melatih kekuatan otot kaki dan kekompakan antara mahasiswa

Cara permainan :

Mahasiswa membuat kelompok masing-masing kelompok 10 orang, lalu setiap kelompok membuat lingkaran dengan membelakangi setiap mahasiswa, lalu salah satu kaki dililitkan ke tiap mahasiswa, sampai setiap kaki mahasiswa terkunci, kemudian dengan berputar dengan menyanyikan lagu “perepet jengkol jajahean kacepet kohkol jejeretean…dll”, sampai kita kuat dan sampai ikatannya lepas.

5. TKKG /Konsentrasi

Tujuan : untuk melatih konsentrasi dan daya tahan yang kuat.

Cara permainan :

Mahasiswa berkelompok tiap 3 orang, mahasiswa yang ditengah jongkok lalu yang dikanan dan dikiri membuat rumah di atas yang jongkok, kemudian instruktur memberikan instruksi jika instruktur berkata kebakaran orang yang jongkok pindah rumah ke tempat rumah lain, jika Kebanjiran yang menjadi rumah pindah, jika Tsunami rumah dan jongkoknya pindah tempat, jika “Gempa” pindah kemanapun kita mau.

6. Permainan Kelompok

Tujuan : melatih kerjasama antar mahasiswa dan kekuatan otot kaki.

Cara permainan :

Mahasiswa berkelompok 7 sampai 10 orang, lalu berjajar dengan saling merangkul ke pundak satu sama lain setiap kelompok, kemudian dari jongkok loncat berdiri sampai ke tempat yang ditentukan.

Kata pengantar

Laporan ini “Penjas OR Tentang macam-macam permainan” dibuat untuk memenuhi tugas kecabangan OR. Laporan ini dibuat dengan tujuan agar Mahasiswa mempunyai wawasan yang luas dalam mengetahui sejarah tentang Olahraga khususnya Kecabangan OR dalam permainan Olahraga sekaligus mempersiapkan untuk menghadapi UAS yg akan dilaksanakan.

Semoga Laporan ini bermanfaat bagi kita semua khususnya Mahasiswa FPOK (IKOR). Laporan ini jauh dari Kesempurnaan kekurangannya mohon dimaklumi.

LAPORAN

KECABANGAN OLAHRAGA

Dibuat oleh :

dzikry purnama 1002018

deni furwadi 1000460

deri darmansyah 1000040

ervan destanto 1000067

fadhlan aditya a.m 1000447

fahrul fahmi a.f 1002046

febri andrian 1000658

fitriah 1000772

fajar agni 100581



PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2010

read more "tugas permainan olahraga"

makalah basket

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb

Dengan mengucap Syukur Alhamdulillah. Bahwasanya saya telah dapat membuat makalah olahraga bola basket walaupun tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang saya hadapi, tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah SWT.

Walaupun demikian, sudah barang tentu makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan saya.

Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak saya harapkan agar dalam pembuatan makalah di waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi.

Harapan saya semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang membacanya.

Wabilahi Taufik walhidayah Wasalamualaikum wr.wb.

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar isi
Abstrak
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Rumusan masalah

BAB II PEMBAHASAN

  1. Sejarah
  2. Lapangan, Waktu, dan Jumlah Pemain Bola Basket
  3. Peraturan Permainan Bola Basket
  4. Teknik Dasar Peremainan Bola Basket
  5. Teknik Pro Permainan Bola Basket
  6. Perkembangan
  7. Lahirnya Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia

BAB IV KESIMPULAN DAN SARA

A. Kesimpulan

B. Saran

BAB V PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia.

B. Tujuan

Permainan Bola Basket dimainkan oleh dua regu yang berlawanan. Tiap-tiap regu yang melakukan permainan di lapangan terdiri dari 5 orang, sedangkan pemain pengganti sebanyak-banyaknya 7 orang, sehingga tiap regu paling banyak terdiri dari 12 orang pemain.
Permainan Bola Basket dimainkan di atas lapangan keras yang sengaja diadakan untuk itu, baik di lapangan terbuka maupun di ruangan tertutup. Pada hakekatnya, tiap-tiap regu mempunyai kesempatan untuk menyerang dan memasukkan bola sebanyak-banyaknya keranjang sendiri untuk sedapat mungkin tidak kemasukan.
Secara garis besar permainan Bola Basket dilakukan dengan mempergunakan tiga unsur teknik yang menjadi pokok permainan, yakni : mengoper dan menangkap bola (pasing and catching), menggiring bola (dribbling), serta menembak (shooting).
Ketiga unsur teknik tadi berkembang menjadi berpuluh-puluh teknik lanjutan yang memungkinkan permainan Bola Basket hidup dan bervariasi. Misalnya, dalam teknik mengoper dan menangkap bola terdapat beberapa cara seperti : tolakan dada (chest pass), tolakan di atas kepala (overhead pass), tolakan pantulan (bounce pass), dan lain sebagainya. Dalam rangkaian teknik ini, dikenal pula sebutan pivot yakni pada saat memegang bola, salah satu kaki bergerak dan satu kaki lainnya tetap di lantai seabgai tumpuan.
Teknik menggiring bola berkaitan erat dengan traveling, yakni gerakan kaki yang dianggap salah karena melebihi langkah yang ditentukan. Juga double dribble suatu gerakan tangan yang dilarang karena menggiring bola dengan kedua tangan atau menggiring bola untuk kedua kalinya setelah bola dikuasai dengan kedua tangan.
Teknik menembak berkaitan erat dengan gerak tipu, lompat, blok dan lain sebagainya. Begitu banyak teknik permainan yang harus dikuasai oleh seorang pemain Bola Basket, sehingga sulit untuk diperinci satu-persatu dalam tulisan ini. Namun demikian, dengan menguasai ketiga unsur teknik pokok tadi serta beberapa lanjutannya, seseorang sudah dapat melakukan permainan Bola Basket, walaupun tidak sempurna.
Ketentuan bermain dan bertanding.
Seperti telah diuraikan di atas permainan Bola Basket dimainkan oleh dua regu, masing-masing terdiri dari 5 orang pemain.
Wasit yang memimpin terdiri dari 2 orang yagn senantiasa berganti posisi. Waktu bermain yang resmi 2 x 20 menit bersih, tidak termasuk masa istirahat 10 menit, time out, dua kali bagi masing-masing regu tiap babak selama 1 menit, saat pergantian pemain dan atau peluit dibunyikan wasit karena bola ke luar lapangan atau terjadi pelanggaran/kesalahan seperti foul dan travelling. Apabila dalam pertandingan resmi (yang dimaksud disini bukan pertandingan persahabatan) terjadi pengumpulan angka sama, waktu diperpanjang sekian babak (tiap 5 menit) sampai terjadi perbedaan angka.
Khusus untuk permainan Mini Basket yang diperuntukkan anak-anak di bawah umur 13 tahun, diberlakukan peraturan tersendiri yang agak beda, antara lain : bola yang dipergunakan lebih kecil dan lebih ringan, pemasangan keranjang yang lebih rendah, waktu pertandingan 4 x 10 menit dengan 3 kali istirahat dan lainnya lagi seperti dalam hal penggantian pemain.
Peraturan permainan yang dipergunakan sangat tergantung daripada peraturan PERBAIS/FIBA mana yang berlaku. Misalnya pada tahun 1984, peraturan permainan yang berlaku adalah Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 - 1984. Tujuannya tidak lain untuk bisa lebih mengenalkan permainan bola basket ini kepada masyarakat yang lebih luas.

C. Rumusan Masalah

Di tengah-tengah gejolak revolusi bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan yang telah direbut itu, permainan Bola Basket mulai dikenal oleh sebagian kecil rakyat Indonesia, khususnya yang berada di kota perjuangan dan pusat pemerintahan Rakyat Indonesia, Yogyakarta serta kota terdekat Solo. Nampaknya, ancaman pedang dan dentuman meriam penjajah tidak menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk melakukan kegiatan olahraga, termasuk permainan Bola Basket. Bahkan dengan dilakukannya kegiatan-kegiatan olahraga tersebut semangat juang bangsa Indonesia untuk mempertahankan tanah airnya dari ancaman para penjajah yang menginginkan kembali berkuasa semakin membaja. Terbukti pada bulan September 1948, di kota Solo diselenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) Pertama yang mempertandingkan beberapa cabang olahraga, diantaranya Bola Basket. Dalam kegiatan tersebut ikut serta beberapa regu, antara lain : PORO Solo, PORI Yogyakarta dan Akademi Olahraga Sarangan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah

Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang guru Olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) diSpringfield,Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England.Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario,Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember 1891.

Menurut cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu menulis beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang gelanggang olahraga, dan meminta para siswa untuk mulai memainkan permainan ciptaannya itu.

Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di tempat kerja Dr.James Naismith.Basket adalah sebutan yang diucapkan oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun menjadi segera terkenal di seantero Amerika Serikat. Penggemar fanatik ditempatkan di seluruh cabang di Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun segera dilaksanakan di kota-kota di seluruh negara bagian Amerika Serikat.

Pada awalnya,setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble,sehingga bola hanya dapat berpindah melalui lemparan. Sejarah peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith. Aturan dasar tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
  2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
  3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
  4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
  5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul pemain lawan dengan cara disengaja. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sangsi berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang tim nya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
  6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
  7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
  8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
  9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasit yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. pemain yang melempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
  10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
  11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
  12. Waktu pertandingan adalah 4 babak masing-masing 10 menit
  13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.

B. Lapangan, Waktu, dan Jumlah Pemain Bola Basket

Permainan bola basket adalah persegi panjang dengan ukuran panjang lapangan yaitu 26 meter serta lebar lapangan yaitu 14 meter. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam lapangan basket memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter.

Jumlah pemain dalam permainan bola basket adalah 5 orang dalam satu regu dengan cadangan 5 orang. Sedangkan jumlah wasit dalam permainan bola basket adalah 2 orang. Wasit 1 disebut Referee sedangkan wasit 2 disebut Umpire.

Waktu permainan 4 X 10 menit. Di antara babak 1, 2, 3, dan babak 4 terdapat waktu istirahat selama 10 menit. Bila terjadi skor yang sama pada akhir pertandingan harus diadakan perpanjangan waktu sampai terjadi selisih skor. Di antara dua babak tambahan terdapat waktu istirahat selama 2 menit. Waktu untuk lemparan ke dalam yaitu 5 detik.

Keliling bola yang digunakan dalam permainan bola basket adalah 75 cm - 78 cm. Sedangkan berat bola adalah 600 - 650 gram. Jika bola dijatuhkan dari ketinggian 1,80 meter pada lantai papan, maka bola harus kembali pada ketinggian antara 1,20 - 1,40 meter.

Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter sedangkan lebar papan pantul bagian luar adalah 1,20 meter. Dan panjang papan pantul bagian dalam adalah 0,59 meter sedangkan lebar papan pantul bagian dalam adalah 0,45 meter.

Jarak lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah 2,75 meter. Sementara jarak papan pantul bagian bawah sampai ke ring basket adalah 0,30 meter. Ring basket memiliki panjang yaitu 0,40 meter. Sedangkan jarak tiang penyangga sampai ke garis akhir adalah 1 meter.

Panjang garis tengah lingkaran pada lapangan basket adalah 1,80 meter dengan ukuran lebar garis yaitu 0,05 meter. Panjang garis akhir lingkaran daerah serang yaitu 6 meter. Sedangkan panjang garis tembakan hukuman yaitu 3,60 meter.

C. Peraturan Permainan Bola Basket

Peraturan Permainan Bola Basket

Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut.

  • Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
  • Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
  • Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
  • Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
  • Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
  • Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
  • Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
  • Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
  • Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
  • Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
  • Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
  • Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
  • Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang [1]

D. Teknik Dasar Permainan Bola Basket

Cara memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk mangkok besar. Bola berada di antara kedua telapak tangan. Telapak tangan melekat di samping bola agak ke belakang, jari-jari terentang melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk kuda-kuda dengan salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke depan dan lutut rileks.

Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola. Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di atas kepala dan menangkap boka di depan dada.

Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu melempar bola dari atas kepala (over head pass), melempar bola dari dari depan dada (chest pass) yang dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai (bounce pass).

Menggiring bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa bola ke depan. Caranya yaitu dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan. Saat bola bergerak ke atas telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah bola saat mencapai titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku tangan diikuti dengan kelenturan pergelangan tangan. Menggiring bola dalam permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu menggiring bola rendah dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan. Menggiring bola tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang cepat ke daerah pertahanan lawan.

Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360 derajat.

Shooting adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring basket lawan untuk meraih poin. Dalam melakukan shooting ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan shooting dengan dua tangan serta shooting dengan satu tangan.

Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut juga dengan tembakan melayang.

E. Teknik Pro Permainan Bola Basket

Fade away adalah tehnik yang mendorong badan kebelakang saat melakukan shoot, sehingga menyulitkan defender untuk menghadang bola. tehnik ini lumayan susah dilakukan buat pemain yang baru belajar basket. Bila keseimbangan badan tidak terjaga bisa-bisa terpelanting dan jatuh kebelakang. Pemain NBA yang sering memakai teknik ini adalah sang legenda basket seperti Michael Jordan dan Kobe Bryant.

Hook adalah tehnik yang sangat efektif bila pemain dijaga oleh orang yang lebih tinggi dari pemain. Yaitu cara menembak dari samping dengan satu tangan. Jadi jarak antara orang yang menghadang dan pemain bias agak jauh. Belakangan tehnik ini sering dipakai oleh Rony Gunawan Satria Muda Britama waktu melawan Garuda Bandung di Final 2009, dan keakuratan mencapat 80%.

Teknik yang butuh lompatan tinggi, dan akurasi tembakan yang mumpuni.

Slamdunk itu paling populer. Sebenarnya cukup simple, yaitu hanya memasukan bola secara langsung ke ring dan menghempaskan tangan ring basket. walaupun simple, tapi untuk orang dengan tinggi 171 cm seperti slam ini hampir mustahil untuk melakukannya karena lompatannya tidak cukup tinggi.

F. Perkembangan

Permainan basket sudah sangat berkembang dan digemari sejak pertama kali diperkenalkan oleh James Naismith. Salah satu perkembangannya adalah diciptakannya gerakan slam dunk atau menombok, yaitu gerakan untuk memasukkan dan melesakan bola basket langsung ke dalam keranjang yang bisa dilakukan dengan gerakan akrobatik yang berkekuatan luar biasa.

G. Lahirnya Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia

Ada beberapa informasi mengatakan masuknya basket bersamaan dengan kedatangan pedagang dari Cina menjelang kemerdekaan. Tepatnya, sejak 1894, bola basket sudah dimainkan orang-orang Cina di Provinsi Tientsien dan kemudian menjalar ke seluruh daratan Cina. Mereka yang berdagang ke Indonesia adalah kelompok menengah kaya yang memilih olahraga dari Amerika itu sebagai identitas kelompok Cina modern.

Informasi ini diperkuat fakta menjelang dan pada awal kemerdekaan klub-klub bola basket di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, DI Yogyakarta, dan Surabaya sebagian besar tumbuh dari sekolah-sekolah Cina. Dari klub itu pula kemudian lahir salah seorang pemain legenda Indonesia, Liem Tjien Siong yang kemudian dikenal dengan nama Sonny Hendrawan (Pada 1967 Sonny terpilih sebagai Pemain Terbaik pada Kejuaraan Bola Basket Asia IV di Seoul, Korea Selatan. Waktu itu, tim Indonesia menduduki peringkat ke-4 di bawah Filipina, Korea, dan Jepang).

Pada 1948, ketika Negara Indonesia menggelar PON I digelar di Solo, bola basket, sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Ini membuktikan bahwa basket cepat memasyarakat dan secara resmi diakui Negara. Tiga tahun kemudian, Maladi sebagai Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang kemudian menjadi Menteri Olahraga, meminta Tonny Wen dan Wim Latumeten untuk membentuk organisasi bola basket. Namun akhirnya karena tuntutan kebutuhan untuk menyatukan organisasi basket, disepakati pembentukan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia pada 1955, disingkat Perbasi.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas yang telah dipaparkan bahwa olahraga basket baik itu di sekolah maupun di tingkat Nasional telah melakukan fungsinya. Namun demikian agar olahraga basket ini arif dan bijaksana, maka perlu ada peningkatan sistem penyelenggaraan yaituu selain memberikan layanan dalam bentuk ekskull juga memberikan layanan dalam pertandingan. Ini sebagai bentuk kepedulian Nasional untuk ikut mensehatkan kehidupan bangsa melalui penyelenggara olahraga basket yang tepat, cepat, akurat dan relatif dapat dijangkau oleh kebutuhan masyarakat.

B. Saran

Agar pertumbuhan dan perkembangan olahraga basket berjalan

dengan normal, maka sebagai olahragawan, harus memotivasi dan merangsang masyarakat umum ( masyarakat/siswa ) dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk mencintai olahraga supaya keingintahuan tentang dunia olahraga bertambah. Supaya generasi yang akan datang lebih optimal dalam bidang olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal perkembangannya dalam berbagai bidang.

BAB V

PENUTUP

Akhirnya segala sesuatu tidak akan menjadi kenyataan sebelum kita mengalami sendiri, demikian juga kreasi dan inovasi akan menjadi coretan tidak bermakna diatas kertas sebelum direalisasikan didunia nyata, marilah kita bangun indonesia yang sehat dengan olahraga salah satunya dalam bidang olahraga basket ini.

DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.com olahraga basket

MAKALAH OLAHRAGA BASKET

Ditunjukan untuk memenuhi tugas mata kuliah antropologi

Disusun oleh :

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN
ILMU KEOLAHRAGAAN

read more "makalah basket"